Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi
Bagi anda yang ingin mengetahui lebih banyak adat banjar, bisa menengoknya di Teluk Selong, kurang lebih 3,2 kilometer dari kota Martapura. Terdapat dua buah rumah adat banjar yang legendaris. Rumah Adat Banjar Gajah Baliku dan Bubungan Tinggi. Rumah Adat ini dibangun oleh H.M. Arif dengan istrinya bernama Hj. Fatimah pada tahun 1811 M.
Rumah Adat Banjar Gajah Baliku
Meski sudah berusia 202 tahun, rumah tersebut masih terlihat kokoh dan menarik. Didalam rumah tersebut dapat anda lihat interior ukiran khas Banjar. Bahan bangunannya semua dari kayu ulin dengan konstruksi Rumah Ba-anjung atau Rumah Bumbungan Tinggi dengan konstruksi pokoknya yang terbagi menjadi beberapa bagian. Bangunan yang memanjang lurus kedepan, merupakan Bangunan Induk, bangunan yang menempel pada sisi kanan dan kiri disebut Anjung. Bubungan atap yang Memanjang kebelakang disebut Atap Hambin Awan. Bubungan atap yang memanjang ke depan disebut Atap Sindang Langit sedangkan bubungan atap yang tinggi melancip disebut Bubungan Tinggi.
Pada awalnya bentuk bangunan rumah ini hanya digunakan untuk bangunan Istana atau Keraton, namun pada perkembangan selanjutnya banyak masyarakat Banjar yang mendirikan rumah dengan model yang sama.
Jika berkunjung kerumah adat Banjar ini anda akan merasa nyaman. Meski cuaca diluar terasa pamas, didalam rumah ini anda akan menemukan kesejukan alami.